Wudhu


Kali ini saya akan membahas tentang beberapa permasalahan dalam wudhu berikut penjelasannya :

📓 KITAB THAHARAH

💦 BAB: WUDHU

Beberapa Permasalahan Dalam Wudhu (Seri Terakhir)

• Ringkasan praktis tata cara wudhu

Poin-poin akan diuraikan tanpa dalil, karena ini telah disebutkan pada pembahasan-pembahasan tersendiri sebagaimana yang telah lalu.

1. Berniat.
Hal ini berdasarkan hadits Umar Ibnu Khattab Radhiyallahu ‘anhu dari Nabi ﷺ, beliau bersabda:

إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

"Sesungguhnya semua amalan itu terjadi dengan niat, dan setiap orang mendapatkan apa yang dia niatkan." [HR. Bukhari dan Muslim]

Tempat niat adalah di dalam hati, maka melafazkannya (mengucapkannya) adalah bid'ah.

2. Bersiwak.
Tidak ada nash yang menetapkan kapan waktu bersiwak. Dalam Tamaamul Minnah halaman 89 disebutkan: "Dianjurkan bersiwak pada pagi hari dan pada sore hari bagi orang yang berpuasa. Hal ini berdasarkan kepada hukum asal."

3. Mencuci kedua telapak tangan dan menyela-nyela jemari, jika seseorang tidak ingin melakukannya pada saat mencuci tangan hingga siku.

4. Berkumur-kumur serta memasukkan air ke hidung dan mengeluarkannya, dan hendaknya bersungguh-sungguh dalam melaksanakannya, kecuali jika sedang berpuasa. Pada dasarnya, berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung dilakukan dengan satu kali cidukan, namun memisahkannya boleh. Yaitu, memasukkannya dengan tangan kanan dan mengeluarkannya dengan tangan kiri.

5. Membasuh wajah.

6. Menyela-nyela jenggot.

7. Membasuh tangan hingga siku dan menyela-nyela jemari jika tidak disela pada saat mencuci kedua telapak tangan.

8. Mengusap seluruh kepala ke depan dan ke belakang.

9. Mengusap telinga bagian luar maupun bagian dalam.

10. Mencuci kedua kaki hingga mata kaki sambil menyela-nyela jemari.

Dzikir yang dianjurkan setelah berwudhu

Dari Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda, "Tidaklah salah seorang di antara kalian berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, kemudian mengucapkan,

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ

Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah.”

Kecuali Allah akan bukakan untuknya delapan pintu langit yang bisa dia masuki dari pintu mana saja." [HR. Muslim, no. 234 dan lainnya]

Di dalam riwayat At-Tirmidzi ada tambahan doa,

اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ، وَاجْعَلْنِي مِنَ المُتَطَهِّرِينَ

"Ya Allah jadikanlah aku termasuk hamba-hambaMu yang rajin bertaubat dan menyucikan diri." [Dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami’ hadits no. 6046]

Doa lain yang diajarkan oleh Nabi ﷺ setelah berwudhu, diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudhri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda, "Barangsiapa yang berwudhu kemudian setelah berwudhu mengucapkan doa,

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِك أشهد أَن لَا إِلَه إِلَّا أَنْت استغفرك وَأَتُوب إِلَيْك

Maha suci Engkau ya Allah, segala puji untuk-Mu, tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau, aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”

Maka akan ditulis di lembaran berwarna putih kemudian distempel dan tidak akan hancur sampai hari kiamat." [HR. An-Nasa’i dalam ‘Amal Yaum wal Lailah no. 30. Dinilai shahih oleh Al-Albani di Shahihul Jami’ hadits no. 6046]

Semoga Allah ﷻ menunjuki kita pada jalan yang lurus dan dapat menambah ilmu dan menambah keimanan kita serta kita tetap istiqomah di atas aqidah dan As-Sunnah yang shohih. Wallahu a'lam.

وبالله التوفيق، وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

📑 Referensi: Kitab "Al-Mausuu'ah al-Fiqhiyyah al-Muyassarah fii Fiqhil Kitaab was Sunnah Al-Muthahharah (Ensiklopedi Fiqh Praktis Menurut Al-Qur'an & As-Sunnah)." Karya Syaikh Husain bin 'Audah al-'Awaisyah. Penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi'i.
Disusun oleh Akhukum Fillah Abu Muhammad Royhan



Berwudhu itu haruslah berurutan sesuai dengan tata tertib wudhu, dan bukan hanya berwudhu loh yang ada tatatertibnya di STT-NF juga ada tatatertibnya loh yang saya sampaikan di tulisan saya ini.
klik TataTertib



Komentar